salam readers...
sudah lama rasanya tidak mengupdate blog...bukan malas tapi bnyak planning and things to do lately....but of coz not d assignments...sometimes xtau nak bwat yang mane...novel x abis bce lagi, movie banyak x tgk lagi, blog lagi...but nver mind, i do all just for pleasure, willingly, so it's all up to me right...
one of the webs that i love to surf is halaqah.net...i love to read its beneficial posts especially when it comes to discussion....due to lack of knowledge, i never tried to involve in the discussion but just read people's opinion regarding on certain issue, critically evaluated it, took the most reliable and put aside the uncertain one.all this while, most of them have cleared my confusion and doubt regarding on lotsa issues.
i came across below thus i would like to share with all of u...its about perkahwinan yang terlalu mengikut adat...
Bantu lah para muslimin mu untuk mereka mengurangkan dosa. Mungkin dari pengalaman hidup dan kehidupan yang dilalui, seorang lelaki itu boleh menjaga mata dan nafsu gelora kerana godaan diluar sana oleh perempuan yang tidak layak dipanggil perempuan jika dia memiliki isteri. Ini kerana bila, nafsunya terangsang dengan godaan tanpa sengaja, dia boleh melampiaskan pada isterinya.
• Seorang suami dibolehkan jima’ (mencampuri) isterinya bila masa saja yang ia kehendaki; pagi, siang, atau malam. Bahkan, apabila seorang suami melihat wanita yang mengagumkannya, hendaknya ia mendatangi isterinya. Hal ini berdasarkan riwayat bahwasanya Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam melihat wanita yang mengagumkan beliau. Kemudian beliau mendatangi isterinya -yaitu Zainab radhiyallaahu ‘anha- yang sedang membuat adonan roti. Lalu beliau melakukan hajatnya (berjima’ dengan isterinya). Kemu-dian beliau bersabda (maksudnya),
"Sesungguhnya wanita itu menghadap dalam rupa syaitan dan membelakangi dalam rupa syaitan. ( Maksudnya isyarat dalam mengajak kepada hawa nafsu.) Maka, apabila seseorang dari kalian melihat seorang wanita (yang mengagumkan), hendaklah ia mendatangi isterinya. Karena yang demikian itu dapat menolak apa yang ada di dalam hatinya.” ( Hadits shahih: Diriwayatkan oleh Muslim (no. 1403), at-Tirmidzi (no. 1158), Adu Dawud (no. 2151), al-Baihaqi (VII/90), Ahmad (III/330, 341, 348, 395) dan lafazh ini miliknya, dari Shahabat Jabir bin ‘Abdillah radhiyallaahu ‘anhuma. Lihat Silsilah ash-Shahiihah (I/470-471).
Imam an-Nawawi rahimahullaah berkata : “ Dianjurkan bagi siapa yang melihat wanita hingga syahwatnya tergerak agar segera mendatangi isterinya - atau budak perempuan yang dimilikinya -kemudian menggaulinya untuk meredakan syahwatnya juga agar jiwanya menjadi tenang.” ( Syarah Shahiih Muslim (IX/178).
Akan tetapi, ketahuilah saudara yang budiman, bahwasanya menahan pandangan itu wajib hukumnya, karena hadits tersebut berkenaan dan berlaku untuk pandangan secara tiba-tiba.
Allah Ta’ala berfirman:
"“Katakanlah kepada laki-laki yang beriman, agar mereka menjaga pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu lebih suci bagi mereka. Sungguh, Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat” .[An-Nuur : 30]
Dari Abu Buraidah, dari ayahnya radhiyallaahu ‘anhu, ia berkata, “Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam ber-sabda kepada ‘Ali (maksudnya).
"Wahai ‘Ali, janganlah engkau mengikuti satu pandangan pandangan lainnya karena yang pertama untukmu dan yang kedua bukan untukmu”.(Hadits hasan: Diriwayatkan oleh at-Tirmidzi (no. 2777) dan Abu Dawud (no. 2149).
Firman Allah dalam surah Al-Baqarah ayat 187, yang bermaksud , "...mereka itu adalah pakaian bagimu dan kamu pun adalah pakaian bagi mereka. Allah mengetahui bahawa kamu tidak dapat menahan nafsumu, kerana itu Allah mengampunkan kamu dan memberikan keringanan kepadamu."
Dalam surah Al-Baqarah ayat 223, yang bermaksud, "Isteri-isteri adalah seperti tanah tempat bercucuk tanam,maka datanglah (tanah) tempat bercucuk tanam sebagaimana sahaja yang kamu kehendaki, kerjakanlah (amal-amal) yang baik untuk dirimu. Bertaqwalah kepada Allah dan ketahuilah kamu kelak akan menemuiNya. Dan berikanlah khabar gembira bagi orang-orang yang beriman." (Al Baqarah: 223)
Dan nasihat saya pada para isteri, apa bila seorang suami terpaksa bertugas luar dalam tempoh tertentu, berilah bekalan istimewa kepadanya, agar air yang terkumpul ditulang sulbi, bila baru dikeluarkan, akan dapat menahan dan mengawal nafsu diluar sana. Dan apabila dia balik ke rumah, cepat-cepat hadiahkan persembahan istimewa. Mahukah kita menjadi seperti suatu kisah sahabat,
"apabila suaminya akan pulang ke rumah, isteri itu telah menunggu di tepi pintu dengan tangan kanan memegang segelas air dan tangan kiri memegang rotan."
Maka, wahai muslimah sekalian
source
sudah lama rasanya tidak mengupdate blog...bukan malas tapi bnyak planning and things to do lately....but of coz not d assignments...sometimes xtau nak bwat yang mane...novel x abis bce lagi, movie banyak x tgk lagi, blog lagi...but nver mind, i do all just for pleasure, willingly, so it's all up to me right...
one of the webs that i love to surf is halaqah.net...i love to read its beneficial posts especially when it comes to discussion....due to lack of knowledge, i never tried to involve in the discussion but just read people's opinion regarding on certain issue, critically evaluated it, took the most reliable and put aside the uncertain one.all this while, most of them have cleared my confusion and doubt regarding on lotsa issues.
i came across below thus i would like to share with all of u...its about perkahwinan yang terlalu mengikut adat...
Bantu lah para muslimin mu untuk mereka mengurangkan dosa. Mungkin dari pengalaman hidup dan kehidupan yang dilalui, seorang lelaki itu boleh menjaga mata dan nafsu gelora kerana godaan diluar sana oleh perempuan yang tidak layak dipanggil perempuan jika dia memiliki isteri. Ini kerana bila, nafsunya terangsang dengan godaan tanpa sengaja, dia boleh melampiaskan pada isterinya.
• Seorang suami dibolehkan jima’ (mencampuri) isterinya bila masa saja yang ia kehendaki; pagi, siang, atau malam. Bahkan, apabila seorang suami melihat wanita yang mengagumkannya, hendaknya ia mendatangi isterinya. Hal ini berdasarkan riwayat bahwasanya Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam melihat wanita yang mengagumkan beliau. Kemudian beliau mendatangi isterinya -yaitu Zainab radhiyallaahu ‘anha- yang sedang membuat adonan roti. Lalu beliau melakukan hajatnya (berjima’ dengan isterinya). Kemu-dian beliau bersabda (maksudnya),
"Sesungguhnya wanita itu menghadap dalam rupa syaitan dan membelakangi dalam rupa syaitan. ( Maksudnya isyarat dalam mengajak kepada hawa nafsu.) Maka, apabila seseorang dari kalian melihat seorang wanita (yang mengagumkan), hendaklah ia mendatangi isterinya. Karena yang demikian itu dapat menolak apa yang ada di dalam hatinya.” ( Hadits shahih: Diriwayatkan oleh Muslim (no. 1403), at-Tirmidzi (no. 1158), Adu Dawud (no. 2151), al-Baihaqi (VII/90), Ahmad (III/330, 341, 348, 395) dan lafazh ini miliknya, dari Shahabat Jabir bin ‘Abdillah radhiyallaahu ‘anhuma. Lihat Silsilah ash-Shahiihah (I/470-471).
Imam an-Nawawi rahimahullaah berkata : “ Dianjurkan bagi siapa yang melihat wanita hingga syahwatnya tergerak agar segera mendatangi isterinya - atau budak perempuan yang dimilikinya -kemudian menggaulinya untuk meredakan syahwatnya juga agar jiwanya menjadi tenang.” ( Syarah Shahiih Muslim (IX/178).
Akan tetapi, ketahuilah saudara yang budiman, bahwasanya menahan pandangan itu wajib hukumnya, karena hadits tersebut berkenaan dan berlaku untuk pandangan secara tiba-tiba.
Allah Ta’ala berfirman:
"“Katakanlah kepada laki-laki yang beriman, agar mereka menjaga pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu lebih suci bagi mereka. Sungguh, Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat” .[An-Nuur : 30]
Dari Abu Buraidah, dari ayahnya radhiyallaahu ‘anhu, ia berkata, “Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam ber-sabda kepada ‘Ali (maksudnya).
"Wahai ‘Ali, janganlah engkau mengikuti satu pandangan pandangan lainnya karena yang pertama untukmu dan yang kedua bukan untukmu”.(Hadits hasan: Diriwayatkan oleh at-Tirmidzi (no. 2777) dan Abu Dawud (no. 2149).
Firman Allah dalam surah Al-Baqarah ayat 187, yang bermaksud , "...mereka itu adalah pakaian bagimu dan kamu pun adalah pakaian bagi mereka. Allah mengetahui bahawa kamu tidak dapat menahan nafsumu, kerana itu Allah mengampunkan kamu dan memberikan keringanan kepadamu."
Dalam surah Al-Baqarah ayat 223, yang bermaksud, "Isteri-isteri adalah seperti tanah tempat bercucuk tanam,maka datanglah (tanah) tempat bercucuk tanam sebagaimana sahaja yang kamu kehendaki, kerjakanlah (amal-amal) yang baik untuk dirimu. Bertaqwalah kepada Allah dan ketahuilah kamu kelak akan menemuiNya. Dan berikanlah khabar gembira bagi orang-orang yang beriman." (Al Baqarah: 223)
Dan nasihat saya pada para isteri, apa bila seorang suami terpaksa bertugas luar dalam tempoh tertentu, berilah bekalan istimewa kepadanya, agar air yang terkumpul ditulang sulbi, bila baru dikeluarkan, akan dapat menahan dan mengawal nafsu diluar sana. Dan apabila dia balik ke rumah, cepat-cepat hadiahkan persembahan istimewa. Mahukah kita menjadi seperti suatu kisah sahabat,
"apabila suaminya akan pulang ke rumah, isteri itu telah menunggu di tepi pintu dengan tangan kanan memegang segelas air dan tangan kiri memegang rotan."
Maka, wahai muslimah sekalian
permudahkan lah pernikahan kamu agar lelaki terselamat dan kamu juga selamat. Kerana karenah perempuan yang mementing beberapa perkara adat yang menyukarkan seorang lelaki itu mahu bernikah awal demi meyelamatkan imannya.
source